Rabu, 17 Maret 2010

INIKAH RASANYA ( Revisi )

Karya : Laila romdhoningsih



Pagi itu aku barangkat sekolah tepatnya pukul 06.55,aku terburu – buru sehingga aku menabrak salah seorang kakak kelas yang menjadi angota OSIS.

“Brug….!”Aku terjatuh menimpa badan kakak itu.

Matanya menatapku tajam,jantungku berdetak kencang dan semuanyapun diam.Akupun tak bisa melepaskan mataku dari pandangan itu,rasanya seperti tarik – menarik antar magnet,entah apa yang terjadi aku tak tau pasti.

“Maaf,Kak aku nggak sengaja.”
Kataku yang terbata – bata,
Belum dia menjawab pertanyaanku tapi aku langsung pergi meninggalkannya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Tiba di kelas aku telat,aku dihukum di suruh berdiri di tiang bendera selama jam pelajaran berlangsung.Tanpa basa – basi aku memenuhi hukuman itu.
***

Aku berdiri dibawah teriknya matahari,sepi dan sunyi,itulah yang kurasakan

“Huhh….andai saja tadi aku bangun awal pasti nggak akan gini jadinya!”Ujarku penuh dengan kesal.

Tanpa disengaja bayangan kakak kelas itu terlintas dipikiranku,aku sempat membayangkan wajahnya.

”Kenapa tadi aku nggak nanya ya…namanya siapa?Eh aku kok jadi mikirin dia ya?Ah…udahlah nggak penting!”
Tet…Tet…Belpun berbunyi dan itu artinya bel untuk istirahat.

”Huh…akhirnya selesai juga”Aku merasa lega akhirnya hukuman itu selesai juga.
***
Shalat jamaah Dzuhur tlah tiba aku segera mengambil air wudhu.
Allahu Akbar!Allahu Akbar!
Suara Adzan yang merdu dan nyaring.
Aku terkesan dengan alunan suara adzan itu.

”Wah,bagus banget kira – kira siapa ya?”Kataku yang penuh kekaguman,
suara Adzan itu bisa membuatku merasa tenang,hangat,dan nyaman.

“Eh,yang Adzan siapa?”Tanyaku pada Nelly teman sekelasku yang sok imut itu.

“Itu lo….kakak kelas yang menjadi salah satu anggota OSIS.Orangnya item manis, ,ganteng,baik,pintar pula”Jawab Nelly,

“Oh….!”gumamku yang sebenarnya masih penuh dengan keheranan.
Aku semakin penasaran dengan orang itu akhirnya akupun berdiri dan melihat siapa orang yang Adzan itu.

”Ha….dia???dia kan orang yang nabrak aku tadi.”Aku kaget dan heran kenapa dia yang mengumandangkan adzan itu.

”Ah…ya sudahlah…mungkin Cuma kebetulan.”
***

Sewaktu pulang aku jalan kaki karena hari ini ibuku tak menjemputku karena ada suatu urusan.
Dan tak disangka – sangka saat aku di jalan aku berpas – pasan dengan lelaki itu,

“Eh,kamu!Ketemu lagi,kenalkan namaku Zian,nama kamu siapa?”Ia memperkenalkan diri padaku

“Eh,kamu lagi,namaku Lintar,panggil aja Inta.”
Aku yang judes ngebales omongannya,ya…walaupun sebenarnya aku suka sama dia tapi aku pura – pura sok Muna.

“Oh…eh galak banget sih”Ujar Zian padaku

Aku cuek dan tak menghiraukan.
Zianpun akhirnya ngajak pulang bareng,aku bengong dan berfikir,
Aku nggak nyanka kalau dia ngajakin aku pulang bareng.

“Woi…kok bengong ngalamunin apa kamu?”Kata Zian padaku sambil ia menepuk bahuku.

Aku kaget dan terlepas dari kebengonganku
“Eh,nggak aku nggak mikirin apa – apa.”Jawabku padanya

“Yuk..!”Ajakku padanya.
***

Sejak kejadian itu lama – kelamaan kamipun jadi sering pulang bareng,dan saling mengenal satu sama lain.
Saat aku jalan bareng sama dia,Tiba – tiba seorang cewek menatapku sinis dari kejauhan.

“Ta,aku duluan ya?”Kata Zian.Zianpun masuk kelas ya…karena memang kelas dia lebih deket disbanding jarak dari kelasku.

Aku meneruskan langkahku,cewek itupun semakin mendekat padaku dan segerombolan mereka menghampiriku.

“Heh,kamu siapa berani banget deketin cowok gue,he kamu tu masih kecil.”
Ujar orang itu menatapku sinis.

”Tar…!!”Tiba – tiba orang itu menampar pipi kiriku.
Akupun langsung memegang pipiku.

“He,kamu ngaca dong kamu itu siapa?Aku pacarnya”Kata orang itu sambil ia menggeret baju kerahku.

“Maksudmu apa?aku nggak ngerti!”Gumamku dengan kesal.

“Eh,lo nggak usah pura – pura nggak tau!”

“Udah nggak usah banyak bacot!kita kroyok aja!”Ujar salah satu dari mereka.

Mereka kemudian membawaku ke kamar mandi cowok.
Apakah kalian tau apa yang dilakukan orang itu padaku?
Mereka terus – terusan menampar pipiku dan memukuli badanku.
Aku tak dapat melawan mereka selain mereka besar mereka juga main kroyok,so pasti aku bakal kalah kalau nglawan mereka.
Nggak cuman itu setelah mereka puas menganiaya aku,mereka melepas bajuku dan digantungkan dekat jendela.
Merekapun langsung pergi meninggalkanku.
***
“Heni?ngapain kamu disini?”Zian heran.

“Em…ak..aku nggak ngapa – ngapain kok!”Jawabnya dan mereka langsung lari.

“Ih…aneh deh,dia kenapa ya?”Zian tersenyum.

“Eh,ni baju siapa?”Tanya Zian keheranan.

“Lho…inikan baju cewek kok bisa disini sih!”
LINTAR ANATASYA

“Lho…Lintar inikan baju lintar kok bisa disini sih.”

“Tolong…tolong…!”Teriakku minta tolong.

Zianpun mendengar suaraku dia langsung menghampiri kamar mandi itu.
“Lintar kamu tetap disitu aku akan membukanya.Ini bajumu cepat pakai dulu.
Zian mencoba membuka pintu itu tapi nggak bisa,akhirnya dia mendobrak pintu itu.

“Lintar?siapa yang sudah membuatmu begini?”
“Aku nggak tau.”Jawabku sambil menangis
***
Keesokan harinya,seperti biasa aku selalu berangkat dan pulang bareng dengan Zian.Di tengah jalan akupun bertemu lagi dengan orang itu.

“He..awas ya kalau kamu deketin Zian lagi aku nggak segan – segan untuk bunuh kamu!Lo tau nggak sih dia itu pacarku!”Begitu dengar kalau dia pacarnya Kak Zian hatikupun serasa hancur dan rasanya sakit…… banget seperti diiris - iris.
Akupun segera pergi dari situ tanpa menghiraukan Zian.

“Awas ya lihat pembalasanku!Ingat itu!”Ancam orang itu padaku.

Aku yang tak sanggup menahan sakit hati itu,akupun segera pulang ke rumah.
***

Sesampai dirumah aku nangis,dan merenungi apa yang terjadi hari ini,hingga larut malampun aku belum bisa tidur aku masih memikirkan kak Zian.”Ya…Allah apakah ini rasanya jatuh cinta saat aku ingat dia hatiku bergetar,saat aku didekatnya aku merasa nyaman dan hangat tapi,mengapa?mengapa cinta itu bukan untukku.

Tiba – tiba Hpku bunyi,dan ternyata kak Zian telfon,tapi sudah 7 panggilan nggak aku angkat.”Ta,maafkan aku ya?tadi itu namanya Heni,dia emang pacar kakak,sebelumnya aku minta maaf aku belum pernah cerita tentang ini.
Kuharap kamu maafin aku,aku tak ingin kita musuhan aku tetap anggap kamu sebagai adikku.Salam Zian.
Ya kurang lebih begitu sms yang kuterima dari dia.
***

Tak lama kemudian akupun mengerti bahwa cinta tak harus memiliki,tak selamanya cinta menjadi perhiasan dihatidan aku yakin Cinta itu pasti ada untukku


Aku hanya dapat merasakan apa yang namanya Cinta,meskipun aku tak dapat memilikinya.Dan cinta itu bukan untukku.

Kamis, 11 Maret 2010

INIKAH RASANYA ( Siklus 2 )

Pagi itu aku barangkat sekolah tepatnya pukul 06.55,aku terburu – buru sehingga aku menabrak salah seorang kakak kelas yang menjadi angota OSIS.
“Brug….!”Aku terjatuh menimpa badan kakak itu.
Matanya menatapku tajam,jantungku berdetak kencang dan semuanyapun diam.Akupun tak bisa melepaskan mataku dari pandangan itu,rasanya seperti tarik – menarik antar magnet,entah apa yang terjadi aku tak tau pasti.


“Maaf,Kak aku nggak sengaja.”
Kataku yang terbata – bata,
Belum dia menjawab pertanyaanku tapi aku langsung pergi meninggalkannya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Tiba di kelas aku telat,aku dihukum di suruh berdiri di tiang bendera selama jam pelajaran berlangsung.Tanpa basa – basi aku memenuhi hukuman itu.
***

Aku berdiri dibawah teriknya matahari,sepi dan sunyi,itulah yang kurasakan
“Huhh….andai saja tadi aku bangun awal pasti nggak akan gini jadinya!”Ujarku penuh dengan kesal.

Tanpa disengaja bayangan kakak kelas itu terlintas dipikiranku,aku sempat membayangkan wajahnya.

”Kenapa tadi aku nggak nanya ya…namanya siapa?Eh aku kok jadi mikirin dia ya?Ah…udahlah nggak penting!”
Tet…Tet…Belpun berbunyi dan itu artinya bel untuk istirahat.

”Huh…akhirnya selesai juga”Aku merasa lega akhirnya hukuman itu selesai juga.
***
Shalat jamaah Dzuhur tlah tiba aku segera mengambil air wudhu.
Allahu Akbar!Allahu Akbar!
Suara Adzan yang merdu yang nyaring.
Aku terkesan dengan alunan suara adzan itu.
”Wah,bagus banget kira – kira siapa ya?”Kataku yang penuh kekaguman,
suara Adzan itu bisa membuatku merasa tenang,hangat,dan nyaman.
“Eh,yang Adzan siapa?”Tanyaku pada Nelly teman sekelasku yang sok imut itu.
“Itu lo….kakak kelas yang menjadi salah satu anggota OSIS.Orangnya item manis, ,ganteng,baik,pintar pula”Jawab Nelly,
“Oh….!”gumamku yang sebenarnya masih penuh dengan keheranan.
Aku semakin penasaran dengan orang itu akhirnya akupun berdiri dan melihat siapa orang yang Adzan itu.
”Ha….dia???dia kan orang yang nabrak aku tadi.”Aku kaget dan heran kenapa dia yang mengumandangkan adzan itu.
”Ah…ya sudahlah…mungkin Cuma kebetulan.”
***

Sewaktu pulang aku jalan kaki karena hari ini ibuku tak menjemputku karena ada suatu urusan.
Dan tak disangka – sangka saat aku di jalan aku berpas – pasan dengan lelaki itu,

“Eh,kamu!Ketemu lagi,kenalkan namaku Zian,nama kamu siapa?”Ia memperkenalkan diri padaku

“Eh,kamu lagi,namaku Lintar,panggil aja Inta.”
Aku yang judes ngebales omongannya,ya…walaupun sebenarnya aku suka sama dia tapi aku pura – pura sok Muna.

“Oh…eh galak banget sih”Ujar Zian padaku

Aku cuek dan tak menghiraukan.
Zianpun akhirnya ngajak pulang bareng dan tanpa fikir panjang aku menerima tawaran itu.
Sejak kejadian itu lama – kelamaan kamipun jadi sering pulang bareng,dan saling mengenal satu sama lain.
***

Saat aku jalan bareng sama dia,Tiba – tiba seorang cewek menghampiriku

“Heh,kamu siapa berani banget deketin cowok gue,he kamu tu masih kecil.”
Ujar kakak kelas yang marah padaku.
Orang itu semakin menatapku sinis,

”Tar…!!”Tiba – tiba orang itu menampar pipi kiriku.
Akupun langsung memegang pipiku.

“He,kamu ngaca dong kamu itu siapa?Aku pacarnya”Kata orang itu sambil ia menggeret baju kerahku.

“Udah!Hentikan!dia nggak bersalah jadi,tolong jangan sakiti dia!”Ujar Kak Zian membelaku.


Begitu dengar kalau dia pacarnya Kak Zian hatikupun serasa hancur dan rasanya sakit…… banget seperti diiris - iris.
Akupun segera pergi dari situ tanpa menghiraukan Kak Zian.

“Awas ya lihat pembalasanku!Ingat itu!”Ancam orang itu padaku.

Aku yang tak sanggup menahan sakit hati itu,akupun segera pulang ke rumah dengan alasan aku sakit panas.
***

Sesampai dirumah aku nangis,dan merenungi apa yang terjadi hari ini,hingga larut malampun aku belum bisa tidur aku masih memikirkan kak Zian.”Ya…Allah apakah ini rasanya jatuh cinta saat aku ingat dia hatiku bergetar,saat aku didekatnya aku merasa nyaman dan hangat tapi,mengapa?mengapa cinta itu bukan untukku.

Tiba – tiba Hpku bunyi,dan ternyata kak Zian telfon,tapi sudah 7 panggilan nggak aku angkat.”Ta,maafkan aku ya?tadi itu namanya Heni,dia emang pacar kakak,sebelumnya aku minta maaf aku belum pernah cerita tentang ini. ]]> < /b:skin >

Kuharap kamu maafin aku,aku tak ingin kita musuhan aku tetap anggap kamu sebagai adikku.Salam Zian.
Ya kurang lebih begitu sms yang kuterima dari dia.
***

Tak lama kemudian akupun mengerti bahwa cinta tak harus memiliki,tak selamanya cinta menjadi perhiasan dihatidan aku yakin Cinta itu pasti ada untukku


Aku hanya dapat merasakan apa yang namanya Cinta,meskipun aku tak dapat memilikinya.Dan cinta itu bukan untukku.

RASA YANG TERUKIR ( Siklus 2 )

Karya : LAILA ROMDHONINGSIH



“Apa yang bisa kau berikan untuk anakku!Kamu punya apa?”
Bentak ayahku padanya yang semakin marah.

“Tapi Pak,aku dapat memberikan cinta yang tulus pada anakmu.”
Ujar pacarku,Jarwo yang pada saat itu ia memohon – mohon dengan sangat,sampai – sampai ia berlutut di kaki bapakku.

“Sudahlah aku sudah menjodohkan putriku dengan orang lain yang jauh lebih kaya dari kamu.”Ucap ayah pada Jarwo.
Jarwopun terkaget mendengar ucapan tadi.Dan semua pun sontak terdiam.

“Pak,saya mohon tolong restui hubungan kami.”Pinta Jarwo

Kemarahan bapakpun semakin memuncak,bapak yang tak bisa menahan amarahnya langsung menendang badan Jarwo.

Akupun mulai tersenyum melihat cucuku menikah.
Semuanyapun diam dan tak seorangpun yang berani melawan bapak.Ibu dan kakakkupun hanya bias menyaksikan kejadian itu yang pada waktu itu berada di sebuah ruang tamu.
Pacarku tak semudah itu ia menyerah,dia terus memohon – mohon.

“Pergi kau dari sini! Pergi! Aku tak ingin melihat muka kamu menampakkan dirumah ini lagi.Sekarang juga pergi!”Kata bapak sambil ia menunjukkan tangannya keluar dan menendang Jarwo.


“Bapak,aku mohon jangan sakiti dia!”Kataku dan akupun segera menghampirinya dan memeluk Jarwo.
Bapakku meleraiku dan menyuruhku masuk ke kamar

“Ranti!Ayo cepat masuk ke kamar!Sekarang juga!”

“Aku tidak mau Pak aku cinta sama mas Jarwo sampai kapanpun aku nggak akan menikah kecuali dengan mas Jarwo.”

“Ranti!Kamu berani melawan bapak!Sekarang juga cepat masuk!”

“Tapi Pak.”

“Masuk!”Sambil ayah meleraiku dari pelukan Jarwo.

“Ranti,aku aku tak akan melepasmu aku berjanji suatu saat pasti aku akan membuat bapakmu setuju untuk hubungan kita.”
Jarwopun mencoba meyakinkanku.
***

Beberapa kali Jarwo dating ke rumah,tapi tetap ia mendapatka perlakuan yang tak sepantasnya ia terima.
Sudah 5 hari Jarwo tidak datang.Entah mengapa aku tak tau.

Hingga akhirnya akupun jadi dinikahkan dengan lelaki pilihan bapakku,yaitu Dewo orang terkaya di desaku,pemilik kebun teh,dengan sifatnya yang agak sombong.
Tiba saatnya hari pernikahanku dengan Dewo,hari dimana penuh dengan kesedihan bagiku,hari dimana hari yang tak ingin ku lalui.

Situasi dirumahku semakin ramai orang – orang mulai berdatangan untuk menghadiri pesta pernikahanku,semua orang sibuk dengan tugasnya masing – masing termasuk bapakku ia sibu sekali menerima tamu – tamu yang datang.

“Nak,ayo cepat keluar semua orang sudah menungumu!”Kata ibuku
Aku hanya diam.

“Ibu tau Nak,ibu mengerti apa yang sedang kamu rasakan,tapi Nak cobalah bersikap adil dengan sifat bapakmu!Ibu mohon Jangan kecewakan bapak Nak,”Kata ibu

“Ya,Bu sebentar lagi aku keluar.”

“Ya…Allah apakah in takdirku ak menikah dengan Dewo?
Jarwo…mengapa kau tak datang untuk menemuiku dan menggagalkan pernikahan ini?”

Aku mencoba menunggu Jarwo,sesekali aku melihat ke jendela,aku duduk,berdiri,duduk dan berdiri.Aku yang gelisah menunggu Jarwo.
Setelah sekian lama aku menunggu diapun tak kunjung datang,
Akhirnyapun mau tak mau aku harus keluar dan menerima janji sacral itu.

“Saya terima nikahnya Ranti binti Rahman dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai.”Ucap Dewo mengikrarka janji itu.

Ternyata Jarwo benar – benar tidak datang pada hari pernikahanku.
Lama – kelamaan akhirnya aku bisa menjalani hidup dengannya.
***

“Jarwo,selama ini kau kemana?kenap waktu itu kau tak datang?”Tanyaku pada Jarwo

“Waktu itu ibuku sakit keras,karena aku anak satu – satunya terpaksa aku harus menungguinya dirumah sakit.Sebelum meninggal ibu sempat berpesan padaku supaya aku menikahi Ratna,Ranti…maafkan aku,aku tak menepati janjimu.”

“Sebenarnya rasa ini masih ada untukmu,aku masih mencintaimu Jarwo?”Kataku

“Sudahlah Ranti lupakan masalah ituaku tak ingin mengingat masa itu lagi.
Buat apa Ranti.Buat apa?Kita sudah tua.Aku sudah beristri,punya anak dan cucu.
Begitu pula denganmu Ranti?Kau juga sudah mempunyai suami,anak dan juga cucu.”Kata Jarwo padaku.

“Tapi,Jarwo…sebenarnya rasa cinta yang pernah kita ukir dulu,itu masih sama dengan yang dulu?”

“Sebenarnya rasa itu juga masih ada untukmu Ranti,
Tapi,Ranti 20 tahun kita berpisah!Kita tak mungkin bersatu lagi!Apakah kau tidak kasihan pada suami,anak,serta cucu - cucumu?Kita tak mungkin mengutamakan cinta kita hanya untuk kepentingan kita sendiri!
Apakah kamu rela dan tega menyakiti semua orang hanya demi cinta kita?Tidak kan?”

Aku hanya bisa diam dan berfikir.

“Ranti,yakinlah kau pasti bahagia dunia akhirat bila hidup bersama semua keluarga – keluargamu!Begitu pula aku.”Kata Jarwo.

Perlahan – lahan air mata kelur dari mataku dan menetes ke tangan Jarwo
Jarwopun segera mengusap air mata itu.

“Sudahlah Ranti jangan menangis,mestinya hari ini kita bahagia melihat cucu kita menginjak di pelaminan.Ayo Ranti tersenyumlah…!”

Kamipun tersenyum melihat cucuku menikah.Dan kebahagian mengelilingi keluarga kami.